03 September, 2010

Kuliah yang terus berlanjut

Untuk semester baru ini jadwal padat merayap, seperti dikejar waktu saja. Jadwal yang disuguhkan membuat saya kekurangan pilihan karena waktunya banyak yang bertabrakan. dengan berpikir keras akhirnya mendapatkan jadwal yang agak membuat saya canggung. tapi tidak apa-apa, sebuah karunia allah yang telah memberikan nikmat untuk masih tetap belajar. jadwal yang saya ambil pada semester ini adalah
  • MATEMATIKA
  • REKAYASA PERANGKAT LUNAK
  • ROUTING & SWITCHING 1
  • PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN KOMPUTER
  • TEKNOLOGI JARINGAN WIRELESS
  • MANAJEMEN JARINGAN
Matakuliah diatas adalah matakuliah yang sempat saya ambil, karena saya sudah memutuskan unuk konsentrasi ke JARINGAN. semoga perkuliahan pada semester ini lancar-lancar saja.

Bismillahirrohmanirrohim...

01 September, 2010

Realita e-cpns


Hm, pendaftaran Pegawai Negri Sipil Departemen Hukum dan Hm telah usai pada tanggal 31 Agustus jam 24.00. Sebuah counter yang sangat mengejutkan, hanya dengan waktu yang singkat terhitung dari dibukanya web "pada tanggal 27 Agustus 2010 jam 08.00" yang beralamatkan di http://e-cpns.kemenkumham.go.id/ dapat menjaring 164258 pendaftar untuk seluruh wilayah INDONESIA. Hm, jumlah tersebut sangatlah banyak berhubung jumlah yang diterima hanya sedikit kisaran 3800an. bisa dibayangkan 1 orang menghadapi 45 orang. sebenarnya fenomena apa yang membuat pendaftaran PNS laris manis? faktanya pekerjaan sebagai PNS sudah mendapatkan jaminan hidup, meski rata2 PNS memiliki hutang terhadap bank karena tidak adanya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Tunjangan hidup ketika masa pension memberikan jaminan tersendiri daripada yang lain. Sebuah kenikmatan yang dapat diandalkan meski hanya dapat ½ dari gaji aslinya. Berbeda dengan wiraswasta, bila pension maka tidak ada income, berbeda lagi dengan businessman.
Dalam dunia kerja sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan pengalaman. Banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan ijazahnya atau lamarannya, ini menjadi catatan tersendiri untuk perusahaan. ngomong2 soal kurangnya skill pada pekerja saya teringat note dari kawand saya yang telah keluar kerja dan sebelum keluar mentraining karyawan baru. Dengan bermodalkan IP 4.00 pekerja tersebut dengan semangat dan bangga dengan apa yang diperoleh. Kawand saya juga lega karena memperoleh bibit unggul karena IP dalam perkuliahan paling mentok adalah 4.00 seperti yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Ketika training semua lancer saja karena kawand saya memberikan semua petunjuk apa yang harus dikerjakan oleh karyawan baru tersebut. Setelah1 bulan kawand saya menghirup udara bebas dari perusahaan yang membuat dia duduk berjam2 dan melototin monitor (online), kawand saya mendapat pemberitahuan bahwa karyawan baru tersebut mengundurkan diri, entah dengan alasan apa tapi intinya karyawan baru tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan kerja, padahal IPK mereka 4.00. bayangkan,bagaimana bisa lulus dengan IP yang sempurna tidak memenuhi dunia kerja? Sebuah problem tersendiri yang harus dituntaskan oleh universitas-universitas serta dunia kerja yang masih menggunakan IPK sebagai patokan penerimaan kerja.
Sedikit pikiran yang mengganggu tidur saya akhir2 ini,semoga dengan dituliskan bisa membuat saya tidur nyenyak, hehehe…
^_^