28 Januari, 2012

Positif thinking

Tekun, mengerahkan segenap daya, dan masih gagal juga. Apa yang harus kita lakukan?

Apa yang kita lakukan jika telah berusaha dengan tekun, dan telah mengerahkan sepenuh tenaga, tetapi masih gagal? Dengan kata lain, bagaimana jika semuanya gagal? Saat gagal menimpa, meskipun lelah dan kecewa berat, jangan matikan energi kreatif Anda. Tetaplah berpikir kreatif.

Sempurnakan idea atau produk yang ada, atau hasilkan produk baru atau usaha baru yang mungkin belum terpikirkan.

Jangan terpaku pada karir dan ketrampilan yang dimiliki, yang terlalu lama bersandar pada lingkungan di mana kita dibesarkan atau selama ini bergulat. Kadangkala apabila seseorang gagal setelah berusaha dengan tabah dan mengerahkan sepenuh tenaga untuk sekian lama, mungkin tiba saatnya ia mengkaji kembali bidang yang digeluti dan menilai apakah ia mampu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di bidang tersebut.

Banyak cara untuk mencapai tujuan hidup. Sebagian lebih cepat atau lebih lambat daripada yang lain. Sebagian kurang berisiko tetapi lebih lambat daripada yang lain. Saran kami, janganlah terlalu kaku mengatakan bahwa Anda tidak bisa berubah. Saya sendiri, kerap berubah seiring dengan perkembangan input dan stimulasi kondisi di sekitar saya. Tanpa itu, bagaimana mungkin saya menyusun sebuah buku, memberi pencerahan bagi banyak orang?



Pernahkah Anda bertanya bagaimana orang Jepang bangkit kembali dari kehancuran PD II untuk menjadi pengusaha ekonomi yang unggul saat ini? Dulu ketika masih anak-anak saya masih ingat bagaimana banyak orang ragu akan produk-produk Jepang yang dinilai murahan, tidak berkualitas, dan stigma jelek lainnya. Tapi sekarang, seakan-akan sulit bagi kita untuk hidup tanpa barang-barang buatan Jepang di dalam rumah kita. Ini tidak hanya berlaku di negara kita saja, tetapi bahkan di seluruh dunia.

Orang-orang Jepang tidak menciptakan mobil. Tidak juga kamera, kulkas, televisi, AC, mesin cuci, penghisap debu, film atau sistem perangkat audio berkualitas tinggi. Mereka tidak menciptakan banyak benda. Yang mereka lakukan hanyalah “meniru,” menyempurnakan dan memperbaiki barang yang sudah ada. Mereka menggunakan “kreativitas” untuk menyempurnakan barang yang sudah ada, dan lihatlah kesuksesan mereka sekarang.

Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak berhasil mencapai tujuan Anda pada suatu pekerjaan di mana Anda telah dilatih untuk melakukannya, latihlah atau lengkapi diri Anda dengan pekerjaan yang memberi peluang meraih sukses dimasa depan dengan lebih baik. Janganlah menggantungkan diri Anda pada satu ketrampilan saja. Ingat, manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari keterampilan baru dan menerjuni bidang usaha lain. Jangan memercayai bahwa seseorang harus hidup dan mati dalam satu bidang saja. Jika orang lain dapat sukses, Anda juga bisa.

”Ketahuilah apa yang akan Anda lakukan, lakukanlah dan jangan menunda kembali. Jika Anda membuat kesalahan, buatlah kesalahan yang hebat. Seperti orang yang sampai di persimpangan jalan dan bertanya; arah manakah yang perlu saya tuju, arah sana atau sini? Pergi saja! Pilih satu arah dan pergilah. Unsur masa itu pasti ada. Segala sesuatu mempunyai waktu dan tempat yang wajar,” Gum Rutt.

Mereka Sepantasnya Berputus Asa
  1. Albert Einstein dikatakan, “Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.”
  2. Henry Ford pernah gagal dalam bisnis dan bangkrut sebanyak 5 kali.
  3. Semasa kuliah, Louis Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana di mana dia mendapat peringkat nomor 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah kimia.
  4. Guru Thomas Edison pernah mengatakan bawa dia terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.
  5. Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.
  6. Semasa Sylvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia diberitahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tidak bisa diharapkan
  7. Akio Morita, pendiri SONY Corporation adalah murid yang bodoh. Ia *menempati peringkat terakir dari 180 murid di kelas ilmu pastinya.
  8. Pendiri Federal Express pernah diberitahu bahwa idenya tidak masuk akal dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga *puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan *ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$ 7 miliar.
Sumber

Tidak ada komentar: