05 Mei, 2010

MERAPIKU


Sabtu 1 mei 2010

Setelah dari siang harap-harap cemas apakah sukses pendakian ini, akhirnya pukul 18.00 dapat sms dari saudara "aku mangkat seko ngomah,enteni"
kemudian pukul 22.00 berangkat dari rumah dengan membawa bekal secukupnya serta peralatan yang praktis. Dengan GL-PRO kelahiran 94 milikku, aku bergerak pelan-pelan menembus pekatnya malam dengan kecepatan kira-kira kurang dari 60 km/jam. Ketika dipertengahan jalan terdapat warung yang mengajak untuk mapir sejenak untuk menambah bekal perjalanan. Setelah selesai langsung berjalan lagi dengan santai, damai seperti tak ada masalah yang mendera. Kawasan boyolali terasa dingin pada malam hari,dengan tenaga si kuda besi yang sudah tua, kami meninggalkan kota boyolali menuju ke selo, jalan yang menanjak memaksa kuda besiku berjalan pelan tapi pasti, dipertengahan jalan aku teringat bahwa kuda besiku belum aku beri minum,hingga aku memutuskan untuk memperinya minum di depo pasti pas, salut juga dengan depo tersebut, soalnya jauh dari keramaian tapi buka 24 jam. kemudian kami melanjutkan perjalanan.

Ketika sampai di selo, kami terkejut dengan kelompok-kelompok manusi memadati beskemp. Jam menunjukkan pukul 23.30, setelah memarkirkan motor serta membayar akomodasi kami istirahat sejenak, kemudian melakukan pengecekan terhadap barang bawaan serta melakukan persiapan. Setelah selesai kemudian istirahat, santai-santai menunggu jam menunjukkan pukul 01.00.

Pukul 01.00 berangkat dengan diterangi bulan yang indah, cuaca cerah sekali,walau tidak menyalakan senter sudah terlihat jalannya. Dengan pelan dan pas ti menyusuri jalan yang berkelok dan sampailah diujung jalan aspal. mulai tempat itu jalan sudah setapak dan gelap gulita. Sebelum melewati jalan tersebut kami berdo'a agar dilancarkan perjalanan kami. setelah selesai kami berjalan pelan. Waktu perjalanan kami bertemu banyak pendaki yang entah dari mana, kami salaing menyapa walau tidak kenal,ketika lelah menghampiri, kami istirahat sejenak dan didahului pendaki lain dan mereka juga menyapa kami yang terengah2 dengan tanjakan2 gunung merapi. Ketika perut merasakan lapar kami berhenti sejenak dan memasak air untuk minum serta menyantap makanan seadanya,karena berpikir perjalanan masih panjang. Setelah istirahat serta perut sudah terisi kami melanjutkan perjalanan dengan semangat baru,yaitu berlomba dengan matahari.

akhirnya setelah sekian lama berjalan kami berjalan akhirnya kami sampai di monument pekuburan,kami berfoto ria serta menunggu matahari terbit.
daerah ini adalah daerah favorit karena spotnya sangat bagus untuk mengambuil foto.

pukul 06.15 kami menuju pasar bubrah, untuk mencari teman yang "katanya" sudah berangkat lebih dulu. dari pekuburan aku melihat 2 tenda kuning,tetapi aku pesimis karena tendanya kuning menyala,sedangkan tenda temanku kuning agak tua. dengan semangat kami menuju pasar bubrah. setelah dekat dengan tenda tersebut aku membaca tulisan "lafuma".
Hm,ternyata bukan, kemudian aku menuju tenda yang satunya dan aku melihat tulisan "lafuma" oh ternyata apes, tenda temanku tidak berdiri, entah dimana didirikannya. Kemudian kami istirahat disebelah batu besar dan aku mulai memasak,sedangkan saudaraku istirahat dengan nyenyak. Ketika sudah matang aku menyantap makanan serta minum kopi+susu+jahe, memberikan rasa tersendiri di tenggorokan. Kemudian aku membangunkan saudaraku untuk sarapan dahulu, tetapi apesnya kaki saudaraku kram dan sulit untuk berdiri,setelah peregangan sebentar sudah sehat kembali, joss tenan
hahaha...
setelah selesai kami packing dan menuju puncak jam 08.00. dengan sisa tenaga yang sudah dipompa di pasar bubrah kami mulai memanjat batu2 yang bercampur pasir. Dengan teliti memilih pijakan dan memperhatikan jalur,karena kalu tidak maka tubuh bisa melayang dan terjun bebas serta akan di tangkap oleh bebatuan yang keras.Keberuntungan berpihak pada pendakian ini,karena kepulan belerang sedikit,sehingga mempercepat perjalanan.

jam 08.35 sampai puncak dan kami mengabadikan dengan fot pocketku yang serba guna,banyak gaya disitu. dengan kepuasan tersendiri kami meng expresikan gaya, tak peduli banyak orang melihat
kemudian kami istirahat sejenak dan makan roti untuk menambah stamina.

jam 11.00 kami turun puncak karena matahari terik sekali,dengan langkah sangat hati-hati memilih pijakan, bahayanya berbeda dengan ketika waktu naik. Disinilah dengkul para pendaki diuji. Dengan banyak jalan kami memilih jalan sendiri2 menurut feeling masing2. Setelah sampa di pasar bubrah kami istirahat sejenak untuk memulihkan dengkul yang sleyoran habis turun dari puncak. Setelah dirasa cukup kami mulai turun dan tidak menghiraukan mereka yangsedang asik istirahat atau foto-foto. dengan sisa-sisa tenaga kami langsung turun dengan hati yang puas.

jam 13.30 sampai kami sampai beskemp dan istirahat sejenak, ketika manghidupkan HP, 8 sms masuk, ternyata saudaraku ada yang datang kerumahku, langsung kami sepakat untuk langsung pulang dengan mata ngantuk dan lelah.
akhirnya kami sampai dirumah dengan pengalaman baru yang tidak ada di bangku sekolah,terima kasih ya allah. . .

.:[ADIE]:.

Thanks to my brather Sukron afrianto

Tidak ada komentar: